Astaghfirullah..... Entahlah saya harus mengeluh dengan siapa lagi dengan keadaan saat ini di Indonesia. berhubung saat ini sedang musim haji, saya mencoba melihat fenomena Haji saat ini, sungguh luar biasa banyak hikmah yang bisa kita petik dari berbagi macam polemik yang ada. Mulai dari birokrasi pemberangkatan jamaah haji yang cukup rumit dari tahun ke tahun, sampai gagalnya para jamaah haji berangkat ke tanah suci Makkah.
Gelar yang disandang setelah berangkat ke tanah suci makkah dalam hal ini berhaji (bukan jalan-jalan lho..!!!) adalah Pak Haji dan Bu Haji, mungkin gelar haji saat ini bukan merupakan penyempurnaan rukun Islam yang ke 5 yaitu pergi Haji, tapi lebih ke gengsi atau prestige, seperti halnya ketika seseorang selesai study sarjana maka akan menyandang gelar sarjana dan itu membuat nama seseorang menjadi lebih panjang dan tentu lebih sangar, lebih keren bukan?
Dari gengsi atau prestige tersebut banyak orang Indonesia yang pergi haji dan sepulangnya dari haji hanya menjadi haji yang mabur (terbang : bhs. Jawa) bukan Haji Mabrur. Sepulang haji nyatanya sifat dan perilakuknya sama saja tak ada beda (bedanya mungkin agak sok alim.hehe), malah kadang karena telah menyadang gelar haji orang tersebut jadi sombong. Kalau boleh saya menilik dari atas dahulu, banyak pejabat negera yang bergelar haji tapi masih saja korupsi, masih saja dengan kebiasaannya menebar janji kosong. Ya itulah fenomena yang ada, meskipun saya optimis tidak semuanya.. Insya Allah ya!
Kemudian, beberapa kali melihat di pemberitaan di tv banyak calon jamaah haji yang gagal berangkat tapi malah marah-marah. Oke saya terima dengan alasan "ntar kalau pulang malu dong sama tetangga yang sudah nganter..." alasan yang cukup manusiawi. Tapi bukankah Haji itu panggilan Allah? seberapapun kita berusaha kalau memang belum jatahnya dipanggil Allah untuk berangkat ya sampai kapanpun tidak akan berangkat. Malah kadang ada orang yang tidak menyangka bisa berangkat haji karena di hajikan tanpa di rencanakan, nah mungkin ini yang dimaksud panggilan Allah. Maka dari itu apakah patut jika calon jamaah haji yang tidak jadi berangkat meski sudah membayar sekian juta lalu marah-marah? hemm... saya tekankan lagi Bukankah haji itu panggilan Allah ya? Dan anggaplah uang yang anda bayarkan untuk haji itu sebagai pembersih harta anda. banyak cerita kan, kalau ada orang haji membawa uang sekian juta, tapi sampai Makkah hilang entah ke mana?
Dengan melihat fenomena diatas pantaskah jika
Melempar Jumrah ke Indonesia? Yukk kita berdiskusi dengan mengisi komentar di bawah... semua ini hanya opini, kebenaran hanya milik Allah semata.
Artikel Terkait: